Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Hantu Cantik #4

Time goes on. Sekarang hampir setiap jam istirahat kedua aku bergegas pergi ke taman tempat hantu cantik biasa bersemayam. Untuk apalagi selain untuk mengambil kesempatan untuk mengobrol dengan hantu cantik. Hari ini dengan semangat 45 aku akan menyampirinya yang sedang duduk di taman. Dari jauh aku melihat dia sedang asyik mengobrol dengan bang Dika dan bang Lutfi. Sifat kelaki-lakiannya muncul dan terdengar suara tawanya yang menggema. Ya, dia wanita berjenis lelaki kurasa. Aku memperhatikannya dari jauh dan menunggu kedua sahabatnya pergi. Dari kejauhan ini kurasakan ada yang memperhatikanku, seperti mengawasi tingkah lakuku. Aku melihat kebelakang dan yang kulihat hanya beberapa siswa yang lalu lalang. Pandanganku tertuju ke arah taman lagi. Meradar kehadiran perempuan galak binti jail itu. Akhirnya bang Lutfi dan bang Dika pergi. Aku tersenyum lebar dan berlari kecil ke arahnya. "Selamat siang Kak" sapaku. "Eh elo, siang juga" jawabnya. Dia terlihat buru-

Hantu Cantik #2

"Ka, Ka itu kak Ica ngeliatin lo aja tuh dari tadi" kata Angga sembari menyampiriku yang sedang asyik mencabuti rumput liar di halaman sekolah. Angga Prayoga, teman dari masa kecilku hingga saat ini. "Hah apaan?" jawabku yang kurang engeh tentang apa yang Angga sampaikan. "Itu kak Ica ngeliatin lo aja, kalo gue perhatiin dia sering banget deh kaya gitu" kata Angga lagi. "Hahaha becanda aja lo" jawabku singkat. "Yaelah Ka, dia demen tuh sama lo, kesempatan emas nih Bro buat dapetin cewek cakep seantero sekolah" kata Angga dengan semangat. Ya ku akui kak Ica memang senior yang cantik, dia tak pernah mengerjaiku seperti kak Ara yang hampir setiap bertemu denganku selalu memberikan 'permainan' yang membuatku dongkol. Kak Ica selalu tersenyum bila melihatku. Mungkin aku sedikit over-confidence tentang kak Ica namun begitulah. Dia juga sering menawarkan buku-buku terbaru punyanya tentang bidang studiku saat ini. "Hahaha masa iy

Hantu Cantik

"Gila panas banget" keluhku dalam hati. Sambil melihat sekeliling aku menyeka keringat. "Heh kamu !" kata seseorang yang sedang berjalan ke arah kami. Wajahnya tak asing bagiku. Dia.. "Hey kamu dengar gak apa yang senior kamu bilang dari tadi?" tanyanya. "Siap kak, siap tau kak" jawabku. "Kamu ngelamun? Ngapain kamu clingak-clinguk aja dari tadi?" tanyanya lagi. Sejenak aku mengalami lamunan untuk mengingat wajahnya yang tak asing tapi sentakannya membuatku sadar. "Siap salah kak" kataku lagi. "Bro, bentar ya gue tanya ke dia" kata perempuan itu ke bang Lutfi yang sedang memberi pengarahan ketika aku bertindak bodoh tadi. "Iya silakan" jawab bang Lutfi. "Heh kamu ! Apa yang bang Lutfi bilang dari tadi?" "Siap besok bawa barang-barang untuk keperluan mos kak, seperti karung, tas kecil, pulpen, buku, jengkol, dan..." "Dan apa?" "Shit gue gak denger lagi tadi apa katan

type jet engine

Actually gue ngepost ini bukan karena gue ahli dibidang ini, tapi ini back-up gue kalo-kalo flashdisk bervirus gue gak bisa ngebuka file ini pas dilaptop gue sendiri. Ini adalah pr gue tentang mapel propulsi dan belum slesai, ntar-ntar kalo udah beres gue rangku,in biar bisa bagi-bagi ilmu hehehe powerplants jenis turbin gas untuk pesawat yang banyak dan beragam, dan mereka diproduksi dalam berbagai ukuran. referensi telah dibuat untuk konfigurasi utama: turbojet, turbofan, turboprop, dan turboshaft mesin. ini, pada gilirannya, dapat dibagi sesuai dengan pengaturan desain dan internal komponen mereka. 1. turbojet jika gas mesin pesawat turbin hanya menggunakan dorong dikembangkan dalam mesin untuk menghasilkan tenaga pendorong nya, itu adalah turbojet mirip dengan mesin khas dijelaskan sebelumnya. karena mereka tidak memiliki fitur tambahan seperti kipas angin, baling-baling, atau turbin gratis, turbojet kadang-kadang disebut sebagai jet lurus. ada dua jenis turbojet, jen

Menjadi ( bukan ) Urusanmu

Menjadi urusanmu? Bukan. Menjadi pelipur laramu? Bukan. Menjadi bahu tempatmu menghapus airmata? Bukan. Bukan Aku. Bahkan untuk menjadi alasanmu tersenyumpun ku takut. Ku takut menjadi alasanmu tersenyum akan merubah ku menjadi yang lain, bukan menjadi adik kecilmu lagi. Senyummu, candamu yang melekat, sentuhan lembutmu yang berangsur hilang menyakitiku perlahan. Selalu begini, tahukah kamu aku mulai takut kehilangan? Apa yang kutakuti datang, dan itu karena kesalahanku sendiri. Aku sadar, mengabaikanmu salah, namun mencintaimu pun aku tak bisa. Sudah dari awal kukatakan, peringatkan, namun kau tak menyerah dan terus berjuang. Berjuang untukku yang sama sekali tak ikut berjuang bersamamu. Aku salah, namun apa guna kupaksakan perasaan yang kau ingin? Kau hanya kan dapatkan sesuatu yang palsu. Bukan yang tulus seperti ketika kau bawa namaku dalam setiap rapalan doamu.  Kau baik, tak seperti aku yang hanya pandai beralasan ketika ingin menjauhimu. Kau peduli, tak sep