Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Malaikat Kecil

Aku telah berkelana mengitari seisi kota untuk mencarimu. Bahkan menyusuri tiap jalanan basah nan gelap malam itu. Dengan kaki yang mulai terasa lemah, aku berhenti di sebuah pelataran toko yang tak jelas kulihat apa namanya. Seperti yang kau tahu, mataku layaknya rabun senja. Sulit melihat di kala mentari tak lagi sepenuhnya menyinari.             Ku letakkan sepeda yang seharian ini ku kayuh dan aku terduduk di ubin dingin itu. Rasanya sangat sulit bernafas dengan udara dingin yang mulai membuat setiap helaan nafasku menjadi uap putih.             Ah, aku mulai cemas dan hampir putus asa. Kota seperti ini, mampukah kau keluar darinya?. Sebenarnya dimana kau hentikan langkah kedua kaki kecilmu?.             Aku berdiri dan meninggalkan kehangatan untuk ubin pelataran toko yang ku duduki tadi. Ku dirikan sepedaku dan kembali menaikinya. Kembali mengayuh sepedaku yang setia sedari tadi menopangku dan membantuku mencarimu.             Dinginnya udara membuatku semakin khawatir a