Kepikiran #3 Kepikiran

Penerbangan Kualanamu-Batam
PK-LJI tanggal 1 Mei 2023

Hari itu aku balik ke Batam setelah libur lebaran.
Di tengah penerbangan, bingung mau ngapain lagi setelah tidur setengah setengah, aku memutuskan buat buka buku kecil yang dibeliin Mutia dan mulai nulis apa aja yang terlintas di kepala.

“Aku berfikir maka aku ada”
Ini kalimat pertama yang muncul di kepala dan akhirnya jadi kalimat pembuka di buku itu. Kalimat itu dari Descartes, salah seorang filsuf yang pernah muncul di buku pelajaran Logika (kalau ga salah). 

Btw, berfikir sama kepikiran sama ga sih?
*ujug-ujug

Karena tiba-tiba inget kalimat itu, aku jadi mulai kepikiran banyak hal. 
Dimulai dari kepikiran kabar nasi dan rendang di bagasi :))
Tbh kepikiran banget takut mereka nyebar ke mana-mana :(( tapi alhamdulillah pas sampai di Batam, kondisi mereka baik-baik aja hahahaha

Terus, apa lagi yang dipikirin?

Di tengah penerbangan itu, jadi kepikiran kerjaan juga. :))
Ada pengajuan capability yang harus diprepare besoknya, ada kue-kue jastipan, sampai kepikiran masa depan yang makin dipikirin makin ga ada habisnya.
Sampai ternyata pesawat sudah mau landing dan meja harus dilipat.
Laut dan pantai sekitar Batam juga udah mulai keliatan, tanda mulai makin dekat sama realitas :))
Waktunya Derra nutup buku kecilnya dan bersiap-siap.


Eh tapi ternyata, pesawat ga langsung landing.
Pesawat harus go-around sekitar 10-15 menit karena ada sesuatu di bandara Hang Nadim. 
Jadilah buku kecil itu dibuka lagi.

Kemudian kepikiran sama film Buya Hamka yang aku tonton bareng Mama waktu di Medan. Ada scene di mana Buya Hamka ngomongin tentang takdir (?) gitu.
Aku lupa kalimat persisnya tapi kira-kira kaya “don’t use ‘what if’ for something that has been happened or passed. What happens now is the best fate we can get (from Allah SWT).”

Kaya.. aku tbh sering banget kepikiran mungkin kalau dulu A, sekarang bakal B. I could say, I often think that maybe, just maybe, if I took other option in past years, maybe i could be in better place or condition than now.
Tapi kan itu semua ‘mungkin’. Belum tentu juga kejadian.
Karena sebaik-baiknya keadaan ya yang kita jalanin sekarang.
I must be more grateful for this life.
Apa yang terjadi hari ini pasti adalah yang paling baik buat aku.
I totally can’t change the past, but I have chance to make my future be better.

((Haduh kek slogan bimbel wkwkwk))

Dahla begitu ceritanya.
Hehehehehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

What Happened to My Twenty-Seventh

Human's Emotion Over a Novel: Laut Bercerita