Sudah sampai mana?
Jadi, sudah sampai mana kamu memulainya? Sudahkah berdiri di garis start? Atau masih dalam tahap pemanasan? Atau masih di dalam mimpimu yang sudah memenangkan perlombaan?
Jika sudah hadir kamu di garis start itu, bagus. Kamu tentu berani dan cukup punya nyali untuk ikut bertanding.
Atau kamu masih pemanasan? Tak mengapa. Bahkan itu berarti kamu ingin baik-baik saja selama bertanding. Itu berarti kamu punya niat untuk bersaing.
Atau kamu memulainya dalam mimpimu? Ketika semuanya indah, mudah dan tanpa celah untuk kalah. Ketika kamu dengan mudahnya menahan dia untuk berbicara dan mengumbar tawa.
Wah senang sekali. Di mimpimu pasti kamu sudah mulai berani memandang kedua bola matanya. Menjadi pemenang dan mendapatkan tempat di ruang kecil di dalam hatinya. Dan menjadi raja di kerajaan yang kamu dan dia ciptakan (dalam mimpimu).
Tapi, sayang sekali kalau memang begitu. Kamu hanya menang dalam lingkaran khayalan. Dalam cerita semu yang kamu miliki seorang. Dalam bualan yang kamu ciptakan dengan banyak angan.
Dan, sayang sekali jika kamu sia-sia kan kesempatan. Padahal kamu tahu, bahkan menang dalam mimpimu sendiri takkan membuatmu senang.
Beranilah, karena kamu pun tahu dia ingin kamu menjadi nyata. Beranilah, karena kamu juga tahu kalau dia punya hal yang sama seperti yang kamu punya.
Berdirilah di garis mula itu, beranilah. Bawa asa juga nyalimu bersamaan. Tanpa harus takut kamu akan terkalahkan.
Jika sudah hadir kamu di garis start itu, bagus. Kamu tentu berani dan cukup punya nyali untuk ikut bertanding.
Atau kamu masih pemanasan? Tak mengapa. Bahkan itu berarti kamu ingin baik-baik saja selama bertanding. Itu berarti kamu punya niat untuk bersaing.
Atau kamu memulainya dalam mimpimu? Ketika semuanya indah, mudah dan tanpa celah untuk kalah. Ketika kamu dengan mudahnya menahan dia untuk berbicara dan mengumbar tawa.
Wah senang sekali. Di mimpimu pasti kamu sudah mulai berani memandang kedua bola matanya. Menjadi pemenang dan mendapatkan tempat di ruang kecil di dalam hatinya. Dan menjadi raja di kerajaan yang kamu dan dia ciptakan (dalam mimpimu).
Tapi, sayang sekali kalau memang begitu. Kamu hanya menang dalam lingkaran khayalan. Dalam cerita semu yang kamu miliki seorang. Dalam bualan yang kamu ciptakan dengan banyak angan.
Dan, sayang sekali jika kamu sia-sia kan kesempatan. Padahal kamu tahu, bahkan menang dalam mimpimu sendiri takkan membuatmu senang.
Beranilah, karena kamu pun tahu dia ingin kamu menjadi nyata. Beranilah, karena kamu juga tahu kalau dia punya hal yang sama seperti yang kamu punya.
Berdirilah di garis mula itu, beranilah. Bawa asa juga nyalimu bersamaan. Tanpa harus takut kamu akan terkalahkan.
Kira-kira saya sudah dimana ya?
BalasHapus