#UpdateKehidupan Akhirnya Ikut ke DXB
Halo.. hehehe
Malam ini, setelah menunda
berhari-hari (procrastination as always), gua akhirnya ngeblog lagi. Uhuy!
Sayangnya, pas ngetik ini musik di
hp gua ngadat-ngadat due to internet lemot (what the heck with this roaming
package hhhhh) jadi rada aneh juga vibenya. Tapi gapapa, mari kita lanjut~
Eh btw, roaming package? Emang lagi
di mana, sie? Hehehe
Derra kecil won’t believe kalau
Derra dewasa tiba-tiba hidup di luar negeri, alias gua di Dubaiiiii. Ujug-ujug
di Dubai karena ngikut suami mencari nafkah.
Doi aja yang cari nafkah, gua
bagian fully support aja, specifically menyiapkan bekalnya yang minimal ada
sayur-sayurnya. (btw mian suamiku kalau makannya keseringan tumis-tumisan
hehe).
Btw btw, gua udah setengah bulan
di sini. Rasanya lucu juga, masih berasa kaya lagi cuti padahal ini adalah
dunia sesungguhnya wahai Derra hohohohoho you don’t need go back to Batam and
pincit-pincit keyboard lama itu.
Ah, Batam dan memori selama 10 tahun di dalamnya.
Satu hal yang gua pengen perbaikin adalah perpisahan yang lebih proper ke
temen-temen di sana. Ke semua orang yang gua kenal secara personal. Ke tim
catering, ke avsec, ke bapak-bapak driver, ke semua temen dan senior baik di hangar
atau di shop. Ahh, ini aja yang kurang. Penutupan yang lebih afdol. Tapi gapapa,
setulus hati gua berdoa semoga semua temen dan warga di sana sehat selalu, dan
semoga upgrading bisa dilakukan segera. Aamiin..
Lalu lanjut ke awal kehidupan
berdua bersama le husbando di negara antah berantah ini.
Gua dan suami berangkat tanggal 4
lalu, di hari yang insyaAllah baik, hari Jumat. Walaupun ga tau korelasinya,
tapi semoga membawa berkah ya. Hehehehehe..
Pengalaman terbang 7 jam lebih
pertama gua. Cukup menyenangkan dan menenangkan. Gua beneran tenang karena ada
suami yang assure kalau semua bakal baik-baik aja. InsyaAllah, aamiin..
Di pesawat gua bisa nonton sampai
dua film, makan, tidur, denger lagu, makan lagi, tidur lagi, sampai tiba di
bandara DXB. Masih berasa unreal. Apalagi kita sampai udah tengah malam waktu
setempat. Jadi apron bandara udah lumayan sepi.
Terus kita para penumpang lanjut deh ke gedung terminal (alah di mana-mana juga gini kali). Eh tapi ini mayan jauh ya, 20 menit ada kali. Terus kita ambil baggage, imigrasi, dan lain-lain. Parahnya pas imigrasi gua ga bisa langsung pake gate yang tanpa petugas tuh (lupa namanya). Mana si Rifky udah duluan berhasil. Apalagi itu gua belum punya paket internet sendiri. Untungnya hotspot dari Rifky nyampe walaupun agak rifuwh blio ini menemukan istrinya di antara orang-orang di antrean. Padahal gua bisa langsung liat blio. Apakah ini perbedaannya suami istri wkwkwkwkkw
Lanjut, Alhamdulillah imigrasi
aman tuh. Berbekal paspor dan e-visa dengan foto yang jelewq (udah usaha dandan
tetep aja) akhirnya aku berhasil melewati step ini. Sebelum ke apartemen, kita
stop dulu beli ((kartu perdana)). Kita pilih yang sama kaya Pak Rifky aja ya
karena belum riset kelebihan dan kekurangan masing-masing operator. Dan ya~
mahal yah hahahahahahahahahaha
Btw rata-rata paket kartu perdana
untuk visitor tuh di harga AED 200. Ada yang unlimited tapi buat dua minggu
aja, ada juga yang sekian GB untuk sebulan. Buat dapetinnya juga daftar pakai
e-Visa soalnya masih visitor, ga punya Emirates ID. Gitu~
Yada urusan kartu beres, kita
pulang ke rumah. Ahiw~ rumah ga tuh hehehe ya udah bisa disebut rumah dong ya..
kan, rumah itu where the loved one berada. Hehehehehe (mixed bahasa soalnya
lupa istilahnya apa hehehe)
---
Keesokannya Rifky mengajak
istrinya alias gua sendiri belanja di bulul alias luwluw alias lulu. Bulul
adalah nama lain lulu di antara kami berdua karena suatu hari, waktu gua masih
di Batam, gua salah sebut lulu menjadi bulul, dan keterusan sampai sekarang.
Di Minggu yang cerah, Rifky sudah
mulai bekerja dan gua sudah mulai bangun jam 4 pagi untuk menyiapkan bekal. Wah,
ini dia yang paling top buat gua sendiri. Gua ga pernah-pernahnya tuh bisa
bangun jam 4 terus masak, dan langsung seger. Alhamdulillah ya, gua berasa ada
peningkatan hahahaha
Untuk pertama kalinya juga gua
melihat suami gua pergi bekerja, melambaikan tangan, blow kisses sampai doi
belok buat naik lift. Dan begitu juga blio hehe ijin berangkat kerja, minta
doa, melambaikan tangan, dan blow (more) kisses. Hehehe dasar newlywed
hehehehehe tapi moga sampai tua ya <3
Ohiya, buat bikin Emirates ID
harus medical check-up juga. Gua rada khawatir karena terakhir sakit dan
opname, hasil x-ray kelihatan ada sesuatu. Tapi Alhamdulillah hasil medec
keluar dan semua aman.
Hmm begitulah kehidupan dua minggu
gua di sini.
Oia selama dua minggu ini gua
baru main ke mall dan kebun binatang indoor. Next mau ke pantai kayanya. Mau tau
pasir Arab ada bedanya apa enggak. Hahahaha
Eh iya btw culture shock gua di
sini adalah.. orang-orangnya ngomong cepet bangetttttt. Gua kira kemampuan
bahasa inggris gua yang dilatih dua hari dalam sebulan (karena jadwal konsultan
kantor dateng) udah cukup mumpuni. Doi juga mengiyakan bahasa Inggris gua
bagus. Waktu gua nemenin doi tour station line maintenance, kata bapak-bapak di
sono bahasa Inggris gua juga bagus kok. Ternyata masih kurang ya wkwkwkkw
Tapi ini semua tentang mindset,
bukan manset, atau genset (sumpah garing bgt). Mungkin emang butuh latihan aja
ya, sama sering-sering ngomong, supaya bisa cepet adaptasi.
Sejauh ini ngobrol terlancar
adalah sama petugas di stasiun kereta.
“Hi”
“Hi hehe please top up my card”
“How much?”
“Fifty”
“Okay”
“Okay, thanks”
Done. Wkwkkwkwkwkwkwkwkw jujur
berasa kocak banget.
Tapi ya begitulah, ala bisa
karena biasa kan~
Jadi ya begitulah
#UpdateKehidupan kali ini.
Sampai ketemu di update lainnya
ya.
Bubye!
Komentar
Posting Komentar