Postingan

#UpdateKehidupan Akhirnya Ikut ke DXB

Gambar
  Halo.. hehehe Malam ini, setelah menunda berhari-hari (procrastination as always), gua akhirnya ngeblog lagi. Uhuy! Sayangnya, pas ngetik ini musik di hp gua ngadat-ngadat due to internet lemot (what the heck with this roaming package hhhhh) jadi rada aneh juga vibenya. Tapi gapapa, mari kita lanjut~ Eh btw, roaming package? Emang lagi di mana, sie? Hehehe Derra kecil won’t believe kalau Derra dewasa tiba-tiba hidup di luar negeri, alias gua di Dubaiiiii. Ujug-ujug di Dubai karena ngikut suami mencari nafkah.  Doi aja yang cari nafkah, gua bagian fully support aja, specifically menyiapkan bekalnya yang minimal ada sayur-sayurnya. (btw mian suamiku kalau makannya keseringan tumis-tumisan hehe). Btw btw, gua udah setengah bulan di sini. Rasanya lucu juga, masih berasa kaya lagi cuti padahal ini adalah dunia sesungguhnya wahai Derra hohohohoho you don’t need go back to Batam and pincit-pincit keyboard lama itu. Ah, Batam dan memori selama 10  tahun di dalamnya. Satu hal ya

Ar - Rum

Gambar
Halo.. hehehe...   Alhamdulillah 2 minggu lalu gua nikah. Jadi inget beberapa waktu lalu di tengah kesibukan antara nyiapin nikah, kerjaan, dan urusan duniawi lainnya, banyak hal-hal kecil yang luput dari perhatian. Salah satunya adalah ayat surat yang biasanya ada di undangan-undangan pernikahan. 'Another of His signs is that He created spouses from among yourselves for you to live with in tranquility: He ordained love and kindness between you. There truly are signs in this for those who reflect'. Waktu baca lagi dengan seksama, gua sejujurnya berasa tertegun. Berasa kaya Allah SWT memang Maha Baik. Dengan segala dosa dan keburukan hambaNya, Dia tetap menyiapkan segalanya.  Maha Kuasa Allah nge-plan apapun termasuk pasangan. Yang apalagi disebut di ayat di atas, diciptakan untuk nemenin hidup dalam ketenangan. To face everything; good and bad, sunny days or storms, He prepares us someone as a companion. Sejujurnya gua yang nyantai ini, yang ga pernah terlalu mikirin bakal berj

Identitas

Halo.. Hehehe.. Sekarang-sekarang ini harusnya gua lagi menyibukkan diri buat belajar untuk satu hal yang dulu gua pengen banget. Eh giliran waktunya tiba, malah tidak ada semangat dan kemauan yang kuat buat menggapainya.  ((paan banget)) Jadi, gua meluangkan waktu dulu sejenak untuk menulis tentang hal yang belakangan kepikiran. Identitas.   Kalau kata Wiki, Identity is the qualities, beliefs, personality traits, appearance, and/or expressions that characterize a person or a group . Luas banget yah jangkauan identitas tuh. Yang ngebentuk identitas seseorang juga beragam. Ada kepercayaan, gender, pekerjaan, dan kebiasaan-kebiasaan. Tapi somehow, kadang identitas dilihat dari pekerjaan yang lagi diemban.  Salah satunya gua. Beberapa waktu lalu, udah agak lama sih, gua iseng cek app get-contact buat lihat orang-orang save nama gua apa sih? Agak kurang kerjaan , ya. Tapi yadah, meluncurlah gua di sana. Kebanyakan orang simpan nama gua, for sure, Derra + pekerjaan + tempat kerja gua. Jar

What Happened to My Twenty-Seventh

Halo hehe.. Here I am, di bandara Soetta untuk menuju kembali ke Batam. Duduk berdua sama kopi KSK. Biasanya ada tambahan  companion  yaitu bunga dari pasar lama, oleh-oleh khas Tangerang dari pacarku tercina eh enggak dong tercyntha (ahiw). Tapi kali ini absen dulu soalnya beliau lagi super jauh huhuhu. Been a while ga nulis lagi. Kali ini, sebelum lupa dan berganti tahun, mau nulis gimana tahun 2023 berjalan di dunia Derra yang pelupa.  Untuk dikenang nanti-nanti pas dia makin tua. Kebetulan di 2023, gua pas umur 27. Kalau mau dibaca berima sih enaknya 72, tapi ga sesuai fakta, malah makin keliatan tua.  Ga ga ga.  Ini tentang Derra di 2023 yang berusia 27 muda. Katanya, di umur 27 kita bakal berhadapan sama berbagai hal yang perlu keputusan besar, dan impactnya bakal buat selamanya. Beberapa film dan drama juga banyak nyinggung hal ini. Sampai ngaitin ke beberapa orang terkenal yang menamatkan usianya di 27.  Misalnya siapa? Janis Joplin (berdasarkan film Soulmate). (Aslinya ga deng

Human's Emotion Over a Novel: Laut Bercerita

Gambar
Laut Bercerita, sebuah karya dari Leila S. Chudori. This post will not explain page per page what's written on the book. This post just describe how i express the human's emotion i had while read this book. Oh here we go, I'm crying (again) over a book. *it might gonna be a spoiler but who would read my blog? hehehe so let's start.   ----   Seperti sinopsis pada belakang novelnya, Laut Bercerita adalah sebuah tulisan tentang keluarga yang kehilangan, sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dada, sekelompok orang yang gemar menyiksa dan lancar berkhianat, sejumlah keluarga yang mencari kejelasan makam anaknya, dan tentang cinta yang tak akan luntur. Laut, laki-laki muda berkepala penuh cita-cita dan ambisi untuk negaranya, beserta teman-temannya di Winatra dan Wirasena. Mengenai Laut, apa yang tak aku irikan kecuali kematiannya yang pedih. Keluarga yang digambarkan damai dan harmonis, teman-teman sefrekuensi dan seperjuangan, koleksi buku-bukunya, bahkan hubungan

Kepikiran #3 Kepikiran

Penerbangan Kualanamu-Batam PK-LJI tanggal 1 Mei 2023 Hari itu aku balik ke Batam setelah libur lebaran. Di tengah penerbangan, bingung mau ngapain lagi setelah tidur setengah setengah, aku memutuskan buat buka buku kecil yang dibeliin Mutia dan mulai nulis apa aja yang terlintas di kepala. “Aku berfikir maka aku ada” Ini kalimat pertama yang muncul di kepala dan akhirnya jadi kalimat pembuka di buku itu. Kalimat itu dari Descartes, salah seorang filsuf yang pernah muncul di buku pelajaran Logika (kalau ga salah).  Btw, berfikir sama kepikiran sama ga sih? *ujug-ujug Karena tiba-tiba inget kalimat itu, aku jadi mulai kepikiran banyak hal.  Dimulai dari kepikiran kabar nasi dan rendang di bagasi :)) Tbh kepikiran banget takut mereka nyebar ke mana-mana :(( tapi alhamdulillah pas sampai di Batam, kondisi mereka baik-baik aja hahahaha Terus, apa lagi yang dipikirin? Di tengah penerbangan itu, jadi kepikiran kerjaan juga. :)) Ada pengajuan capability yang harus diprepare besoknya, ada kue-

Romantisasi Hidup

Suatu hari, seorang temen nanya kenapa gua masih betah kerja dan hidup di kota ini, sedangkan dia berasa udah muak pake banget. Deep down my heart feels that too.  Gua juga bilang, gua pun rasanya mau keluar dari kota ini. Kek nyaman, tapi lu have no idea lu bakal gimana di kota ini nantinya. Eh tapi kalau ini kayanya sih bukan masalah di kotanya ya, tapi di diri sendiri yang belum punya tujuan pasti bakal mau gimana. Tapi di antara rasa jenuh dan bingung, ada rasa damai dan ada senangnya juga. Ini mungkin juga karena apa-apa gua 'romanticize'-in hahahahahaha Misalnya, momen berangkat kerja terburu-buru karena nunda bangun 10 menit lebih lama, jalan di koridor kantor sambil liat pesawat dirawat, nyapa orang-orang di parkiran sambil dadah-dadah lucu dan bilang 'hati-hati di jalan', naik motor pulang kerja sambil sekali-sekali liat langit kota ini yang aduhai, mampir ke pasar beli sayur dan buah, dan lain-lain. Gak lupa 'diskusi hangat' di mobil bareng temen-temen